SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
BAB I
SINTAKSIS
Sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa
yang membicarakan seluk beluk wacana. Untuk menjelaskan uraian itu, diambil
contoh kalimat: Seorang pelajar sedang belajar di perpustakaan.
Kalimat di atas terdiri dari satu klausa yang terdiri
dari S, ialah seorang pelajar, P, ialah sedang belajar, dan KET, ialah di
perpustakaan. Sintaksis sebagai bagian dari ilmu bahasa berusaha menjelaskan
unsur-unsur itu dalam suatu satuan baik hubungan fungsional maupun hubungan
maknawi. Misalnya pada kalimat{1}di atas terdapat frase sedang belajar,yang
terdiri dari dua unsur, ialah kata sedang dan kata belajar. Berdarsarkan
hubungan maknawi antar unsur-unsurnya, frase seorang pelajar yang
menduduki fungsi S menyatakan makna pelaku, frase sedang belajar yang
menduduki fungsi P menyatakan makna perbuatan dan frase di perpustakaan yang
menduduki fungsi KET menyatakan makna tempat. Jadi klausa di atas terdiri dari
unsur-unsur maknawi pelaku diikuti perbuatan diikuti tempat.
BAB II
KALIMAT
PENENTUAN KALIMAT
Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk
dan lapisan arti yang dinyatakan oleh bentuk bahasa terdiri dari satuan-satuan
yang dapat dibedakan menjadi satuan, yaitu satuan fonologik dan satuan gramatik.Satuan
fonologik meliputi fonem dan suku. Sedangkan fonologik meliputi fonem dan suku,
sedangkan satuan gramatika meliputi wacana, kalimat, klausa, frase, kata, dan
morfem. Contoh kalimat dari satu kata misalnya: kemarin, kalimat yang
terdiri dari dua kata, misalnya itu toko yang terdiri dari tiga kata,
misalnya ia sedang belajar.
KALIMAT BERKLAUSA DAN KALIMAT TAK BERKLAUSA
Kalimat yang berklausa adalah
kalimat yang terdiri dari satuan yang berupa klausa. Klausa terdiri atas subjek
dan predikat. Klausa dapat pula disertai adanya objek, keterangan dan
pelengkap.
Contoh:
Lembaga itu menerbitkan majalah
sastra. ( 1 klausa )
Perasaan itu muncul sesaatsetelah
kamu pergi. ( 2 klausa )
Kalimat tak berklausa adalah
kalimat yang tidak terdiri dari klausa.
Contoh:
Selamat pagi !
Pergi !
Judul suatu karangan juga
merupakan sebuah kalimat karena selalu diakhiri dengan jeda panjang yang
disertai nada akhir naik atau turun atau yang disebut intonasi.
Contoh: Seratus Tokoh Islam Akan
Menerima Penjelasan. ( berwujud kalimat)
Akan tetapi, jika tidak terdiri
dari klausa, kalimat judul itu termasuk golongan kalimat tak berklausa.
Contoh : Seorang Pertapa dari Gunung Wilis ( berwujud
satuan frase )
Kalimat Berita, Kalimat Tanya dan
Kalimat Suruh
Berdasarkan fungsinya dalam
hubungan situasi, kalimat digolongkan menjadi:
1. Kalimat Berita
Kalimat berita berfungsi untuk
memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehiunggan tanggapan yang berupa
perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya
perhatian yang berupa anggukan atau ucapan ya.
Kalimat berita mempunyaipola intonasi
berita.dalam kalimat berita tidak terdapat kata-kata tanya, kata ajakan serta
kata larangan.
2. Kalimat Tanya
kalimat tanya berfungsi untuk
menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dari
kalimat berita. Pola intonasi kalimat berita bertnada akhir turun, sedanhkan
pola intinasi kalimat tanya bernada akhir naik. Di samping itu, nada sukuj
aterakahir yang lebih tinggi sedikit dibandungkan dengan nada suku terakhir
pola intonasi kalimat berita.
- Apa
Kata tanya apa
digunakan untuk menanyakan benda, tumbuhan, hewan dan identitas.
Contoh : – Petani itu membawa apa?
- Kamu membaca buku apa?
b. Siapa
Kata tanya
siapa digunakan untuk meenanyakan Tuhan, Malaikat dan manusia.
Contoh: – Anda
mencari siapa?
- Ini sepeda
siapa?
c. Mengapa
Kata tanya
mengapa digunakan untuk menanyakan perbuatan dan sebab.
Contoh: – Anak
itu sedang mengapa?
- Mengapa anak
itu menangis?
d. Kenapa
kata tanya
kenapa digunakan untuk menanyakan sebab.
Contoh: Kenapa
anak itu menangis?
e. Bagaimana
Kata tanya
bagaimana menanyakan keadaan dan cara.
Contoh: –
Bagaimana nasibnya sekarang?
- Bagaimana
kecelakaan itu bisa terjadi?
f. Mana
Kata tanya mana
menanyakan tempat, sesuatu dari suatu kumpulan dan sesuatu yang dijanjikan
sebelumnya.
Contoh: – Kamu
orang mana?
No comments:
Post a Comment