Monday, June 11, 2012

TALIBUN


Talibun
a)      Hujan dan petir selalu bersama
            Dimana hujan akan menari
             Petir pun akan selalu menghiasi
             Ada kala petir tidak menyambut
             Namun hujan senantiasa tersenyum
             Hujan tidak mengeluh kesah
             Kepada petir yang tidak menghiasinya
             Kasih ibu sepanjang masa

Struktur batin puisi meliputi:
Tema:kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya
Rasa:hujan tidak mengeluh kesah
Nada:kasih ibu sepanjang masa
Amanat:jangan lah kita mengabaikan kasih sayang seorang ibu yang menyayangi anak-anaknya,
Tujuan:mengingatkan kita akan kasih sayang ibu yang tiada batas
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi:petir pun akan menghiasi
Pengimajian:Hujan dan petir selalu bersama
                      Dimana hujan akan menari                  
                      Petir pun akan selalu menghiasi 
Kata kongkret:Kepada petir yang tidak menghiasinya
Bahasa figuratif:Dimana hujan akan menari
Verifikasi:Kasih ibu sepanjang masa
Unsur ekstrinsik:Nilai psikologis dan nilai moral          

           b)Dikala katak tersepak pelita
              Menarilah kau dibatu akik
              Jika hendak anak sempurna
             Carilah guru yang cerdik
             Mengajar ilmu dunia akhirat

Struktur batin puisi meliputi:
Tema:Carilah guru yang dapat mengajarkan ilmu dunia akhirat
Rasa:Jika hendak anak sempurna
Nada:Carilah guru yang cerdik
Amanat:Jangan mencari guru yang memiliki pengetahuan didunia tetapi juga carilah guru yang dapat mengajarkan kita ilmu dunia dan akhirat untuk tabungan kita kelak
Tujuan:Tuntulah ilmu dunia akhirat
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi:Jika hendak anak sempurna
Pengimajian:Dikejar teladu terkena pahat
Kata kongkret:Menarilah kau dibatu akik
Bahasa figuratif:Dikala katak tersepak pelita
Verifikasi:Carilah guru yang cerdik
 Unsur ekstrinsik:Nilai sosial.agama.moral dan nilai pendidikan

Karmina
          a)Gendang gendut,tali kecapi
              Kenyang perut,senanglah hati

          b)Pinggan tak retak,nasi tak ingin
             Tuan tak hendak,kami tak ingin

Struktur batin puis meliputi:
Tema:Sama –sama tidak menggingkan
Rasa:Tuan tak hendak,kami tak ingin
Nada:Kami tak ingin
Amanat:Jangan memesakan kehendak
Struktur fisisk puisi meliputi:
Diksi:Pinggan tak retak
Kata kongkret:Tuan tak hendak,kami tak ingin
Unsur ekstrinsik puis meliputi:Nilai sosial
Pantun
            a)Jangan suka menulis diatas kaca
              Menulislah diatas meja
              Janganlah menangis karena cinta
             Menangislah karena dosa

Struktur batin puisi meliputi:
Tema:Takut lah kita akan dosa kita kepada allah
Rasa:Janganlah menangis karena cinta
Nada:Menangislah karena dosa
Amanat:Janganlah menangis karena cinta,menangislah karena dosa(jangan menangis karena di tinggalkan seseorang,menangislah karena mengingat dosa-dosa yang telah kita perbuat)
Tujuan:Janganlah kita mencinta seseorang melebihi cinta kita kepada allah
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi:Jangan suka menulis diatas kaca
Pengimajian:Jangan suka menulis diatas kaca
                    Menulislah diatas meja
Kata kongkret:Menangislah karena dosa
Verifikasi:Janganlah menangis karena cinta
Unsur ekstrinsik:Nilai sosial,moral dan agama

       a)Makan jeruk dipasar buah
          Habis satu dapat pepaya
           Jangan lupa untuk sedekah
          Karena itu membuatmu kaya

Stuktur batin puisi meliputi:
Tema:Jangan lupa untuk bersedekah
Rasa:Jangan lupa akan sedekah
Nada:Karena itu membuatmu kaya
Amanat:Jangan kikir untuk bersedekah,karena dengan kita bersedekah kita akan mendapat amal dan rezeki kita akan bertambah
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi:Makan jeruk dipasar buah
Verifikasi:Jangan lupa untuk sedekah
Unsur ekstrinsik:Nilai sosial.moral dan psikologis

Gurindam
a)      Pabila banyak mencela orang
             Itulah tanda dirinya kurang

Struktur batin puisi meliputi
Tema:Lihatlah diri sendiri
Rasa:Pabila banyak mencela orang
Nada:Itulah tanda dirinya kurang
Amanat:Koreksilah dirimu sendiri sebelum mencela orang lain
Unsur ekstrinsik puisi meliputi:Nilai sosial,psikologis,pendidikan

b)Dengan ibu hendaklah hormat
          Supaya badan dapat selamat

Struktur batin puisi meliputi:
Tema:Berbakti kepada orang tua
Rasa:Supaya badan dapat selamat
Nada:Dengan ibi hendaklah hormat
Amanat:Jangan lah durhaka kepada ibu karena dengan restu ibu adalah restu allah
Struktur fisik puisi meliputu:
Diksi:Dengan ibu hendaklah hormat
Bidal
a)      Hancur badan dikandang  tanah,budi baik dikenang jua
Struktur batin puisi meliputi:
Tema:Budi baik seseorang itu jangan dilupakan
Rasa:Hancur badan dikandang tanah
 Nada: :Budi baik dikenang jua
Amanat:Kita jangan melupakan budi atau bantuan dari seseorang dengan mudahnya
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi:Budi baik dikenang jua
Pengimajian:Hancur badan dikandang tanah
Kata kongkret:Budi baik dikenang jua
Bahasa kongkret:Dikandang tanah
Unsur ekstrinsik:Nilai sosial,moral,psikologis dan pendidikan

b)      Bagai pintu tak terpasak,perih tak berkemuai
Struktur batin puisi meliputi:
Tema:Sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya dikemudian hari
Rasa:Perih tak berkemui
Nada:Bagai pintu tak terpasak
Amanat:Berhati-hatilah dalam melakukan sesuatu,atau bertindak
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi: Bagai pintu tak terpasak
Pengimajian:Perih tak berkemuara
Kata kongkret:Bagai pintu tak terpasak
Bahasa figuratif:Perih tak bermuara
Verifikasi:Bagai pintu tak terpasak
Unsur ekstrinsik:Nilai pendidikan

 Mantra
         a)Assalammu’alaikum putri satulung besar
           Yang  beralun berilir simayang
           Mari kecil,kemari
           Aku menyanggul rambutmu
           Aku membawa sadap gading
           Akan membasuh mukamu

          b)Hai Tok Mambang Putih, Tok Mambang Hitam
             Yang diam dibulan dan matahari
             Melimpahkan sekalian alam asalnya pawang
             Menyampaikan sekalian hajatku,
             Melakukan kehendakku,
             Assalamualaikum!
Struktur batin puisi meliputi:
Tema:Mantra yang diucapkan oleh pawing atau dukun suatu diadakan upacara keagamaan
Rasa:Melakukan kehendakku
 Nada:Melimpahkan sekalian alam asalnya pawang
Struktur fisik puisi meliputi:
Diksi:Hai tok mambang putih
Pengimajian:Yang diam dibulan dan matahari
Kata kongkret:Menyampaikan sekalian hajatku
Bahasa figurative:Hai tok mambang putih,tok mambang hitam
Verifikasi:Melimpahkan sekalian alam asalnya pawing
Unsur ekstrinsik:Nilai agama,dan budaya

Sekilas Puisi Lama


 PUISI LAMA

Puisi lama mempunyai beberapa kaidah mutlak yang harus diikuti,yaitu:
1. Jumlah baris atau jumlah kalimat dalam setiap baitnya.
2. Jumlah suku kata dalam setiap kalimat.
3. Rima atau persamaan bunyi.
4. Irama.
Puisi lama terdiri dari beberapa bentuk yaitu:
1. Pantun
Pantun adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat isi.Bunyi huruf terakhir pada kalimat pertama dan ketiga kata terakhir di sebut sajak a. Bunyi huruf terakhir pada kalimat kedua dan kalimat keempat disebut sajak b. Jadi pantun bersajak ab-ab.
Contoh:
Sungguh elok asam belimbing ( g: sajak a)
Tumbuh dekat limau lungga ( a: sajak b)
Sungguh elok berbibir sumbing (g: sajak a)
Walau marah tertawa juga (a: sajak b)
Berdasarkan isinya pantun dibedakan menjadi:
a. Pantun Anak
Pantun anak terbagi menjadi:
· Pantun Jenaka
· Pantun Kedukaan
· Pantun Teka-teki
Contoh:
Taruhlah puan di atas pati
Benang sutra dilipat jangan
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa susu delapan
b. Pantun Muda-mudi
Pantun muda-mudi, terbagi menjadi:
· Pantun muda-mudi kejenakaan
· Pantun muda-mudi dagang
· Pantun muda-mudi cinta kasih
· Pantun muda-mudi ejekan
Contoh:
Singapura tanjung menjulur
Tempat orang bersepak raga
Pura-pura jalan menekur
Hati di dalam rusak binasa
a. Pantun Tua
Pantun tua terbagi atas:
· Pantun tua kiasan
· Pantun tua nasihat
· Pantun tua adat
· Pantun tua agama
· Pantun tua dagang
Contoh:
Kalau tuan hendak ke Padang
Jangan lupa beli tali
Kalau tuan hendak berdagang
Jangan lupa memuja Illahi
2. Talibun
Talibun meruapakan pantun juga, perbedaannya terletak pada jumlah baris pada tiap baitnya. Dalam pantun terdiri dari empat baris sedangkan pada talibun lebih dari empat baris. Setiap baris dalam talibun selalu berjumlah genap atau kelipatan gen ap, misalnya enam, delapan, dua belas, dst.
Tiap baris dalam talibun terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran dalam talibun tergantung pada jumlah baris tiap baitnya. Talibun yang memiliki enam baris, maka sampirannya terdapat pada tiga baris pertama. Sedangkan isinya terdapat pada ketiga baris terakhir.
Contoh:
Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami.
3. Seloka
Seloka disebut juga pantun berbingkai. Bedanya dengan pantun adalah kalimat ke-2 dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali pengucapannya menjadi kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait ke-2. Begitu seterusnya, kalimat ke-2 dan ke-4 pada bait kedua akan diulang lagi pada bait ketiga.
Contoh:
Seganda gugur di halaman
Daun melayang masuk kulah
Dengan adinda minta berkenalan
Rindunya bukan ulah-ulah
Daun melayang masuk kulah
Batang berangan di tepi paya
Rindunyabukan ulah-ulah
Jangan tuan tidak percaya
Batang berangan di tepi paya
Mari di jolok dengan galah
Jika tuan tidak percaya
Mari bersumpah kallamulah
4. Gurindam
Persamaan gurindam denganpantun hanyalah pada isi dan tema yang terkandung di dalamnya yaitu sama-sama mengandung nasihat, bersifat mendidik, sertabanyakberisikan masalah agama. Perbedaannya terletak pada persajakan dan jumlah baris, gurindam berbeda dengan pantun. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya. Bersajak a-a. Gurindam disebut juga sajak dua seuntai. Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas, karya Ali Haji. Disebut gurindam dua belas sebab jumlah baris seluruhnya berjumlah dua belas.
Contoh:
1. Awal diingat di akhir tidak
2. Alamat badan akan rusak
3. Barang siapa mengenal dua
4. Tahulah dia barang terperdaya
5. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
6. Di situlah banyak orang tergelincir
7. Barang siapa meninggalkan sembahyang
8. Seperti rumah tak bertiang
9. Jika hendak mengenal orang berbangsa
10. Lihatlah kepada budi dan bahasa
11. Apabila anak tidak dilatih
12. Jika besar ibu bapaknya letih
5. Syair
Syair terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Dilhat dari jumlah barisnyasyair hampir sama dengan pantun. Perbedaannya terletak pada persajakannya yaitu aa-aa
Contoh:
Ya Illahi Khalikul Bahri
Nasibku malang tidak pergi
Ditinggalkan suami seorang diri
Bakal sengsara setiap hari
6. Mantera
Mantera adalah karya sastra lama yang berisikan puji-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau dikeramatkan, seperti dewa-dewa, roh-roh, binatang-binatang, atau Tuhan. Mantera biasanya diucapkan secara lisan oleh para pawing atau dukun sewaktu diadakan suatu upacara keagamaan.
Contoh:
Hai Tok Mambang Putih, Tok Mambang Hitam
Yang diam dibulan dan matahari
Melimpahkan sekalian alam asalnya pawang
Menyampaikan sekalian hajatku,
Melakukan kehendakku,
Assalamualaikum!
7. Masnawi
Masnawi adalah puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seorang yang mulia.
Contoh:
UMAR
Umar yang adil dengan perinya
Nyatalah pun adil dengan sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Inilah yang benar sungguh
Dengan bedah antara isi alam
Ialah yang besar pada siang malam
Lagipula yang menjauhan segala syar
Immamullah di dalam padang mashyar
Barang yang hak Ta’ala katakana itu
Maka katanyayang sebenarnya begitu
8. Ruba’i
Puisi Arab yang berisikan hal-hal yang berhubungan dengan nasihat-nasihat bersifat pemujaan.
Contoh:
MANUSIA
Subhanallah apa hal segala hal manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia
9. Kit’ah
Puisi Arab yang berisikan tentang nasihat-nasihat yang bersifat mendidik.
Contoh:
Jikalau dalam tanah pada ikhwal sekalian
Tiadakan kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkanlah yang Allah berfirman
Kulluman’alaihi Famin, yaitu barang siapa yang di atas bumi itu lenyap jua
10. Nazam
Puisi Arab yang berisikan tentang cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran, atau bangsawan istana.
Contoh:
Bahwa bagi raja sekalian
Hendak ada menteri demikian
Yang pada suatu pekerjaan
Sempurnakanlah segala kerajaan
Menteri inilah maha tolan raja
Dan peti segenap rahasia sahaja
Karena kata raja itu katanya
Esa artinya dan dua adanya
Maka menteri yang demikianlah perinya
Ada keadaan raja dirinya
Jika rapat adanya itu
Dapat peti rahasianya di situ
11. Gazal
Puisi Arab yang berisikan cinta kasih.
Contoh:
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga
Dan nyawaku pun, mana daripada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu yang menghidupkan sementara nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cinta pun itu kekasihnya yang setia juga
Bukhari yang ada nyawa itu adalah berbahagia juga

MENULIS SEBAGAI PROSES

A.   Pendahuluan Dalam makalah ini akan dibicarakan tentang menulis sebagai proses, Dan bagaimana dapat dikatakn menulis merupakan sebuah ...