Membaca Efisien SQ3R
*Sistem
membaca SQ3R yang dikemukakan oleh Francis P. Robinson tahun 1941, dalam Soedarso.
1989: 59, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan
orang. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah yaitu Survey,
Question, Read, Recite (atau Recall), dan Review. *Teknik SQ3R adalah teknik
membaca yang menggunakan langkah-langkah dalam pelaksanaannya *Salah satu
tekhnik pengajaran membaca yang digunakan dalam kelas-kelas tinggi ialah metode
telaah tugas atau SQ3R.* Dari pengertian SQ3R di atas yang
dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa Tekhnik SQ3R adalah tekhnik
membaca yang menggunakan langkah-langkah dalam pelaksanaannya, tekhnik SQ3R
adalah salah satu tekhnik pengajaran membaca yang digunakan dalam kelas-kelas
tinggi. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah yaitu
Survei, Question, Read, Recite, (recall), dan Review.
Langkah 1: S – Survei *Menurut Soedarso, 2005 dalam (Dalman.
2010: 75), survei atau prabaca adalah teknik untuk mengenal
bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi
dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk mempercepat menangkap
arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide, melihat susunan (organisasi)
bahan bacaan tersebut, mendapatkan minat perhatian yang saksama terhadap
bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. *Menurut
Robinson, 2008 dalam (Dalman. 2010: 75), survey ialah langkah membaca
untuk mendapatkan gambaran keseluruhan yang terkandung di dalam bahan yang
dibaca ditunjukan dengan gambar-gambar. *Menurut Francis P. Robinson tahun 1941, tujuan
Survei adalah: a.
mempercepat menangkap arti, b. mendapatkan abastrak, c. mengetahui ide-ide
penting, d. melihan susunan (organisasi) bahan bacaan, e. Mendapatkan minat
perhatian yang seksama terhadap bacaan, f. Memudahkan mengingat lebih banyak
dan memahami lebih mudah.
Langkah 2: Q –
Question
*Question ialah langkah yang memerlukan pembaca mengutamakan suatu ciri soal
setelah mendapati teks tersebut berkaitan dengan keperluan tugasnya.
Langkah 3: R –
Read *Setelah
melewati tahap survei dan timbul pertanyaan yang Anda harapkan akan mendapat
jawaban di bacaan yang Anda hadapi, langkah berikutnya adalah Read (membaca). *Pada
tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Jangan membuat
catatan-catatan. Ini akan memperlambat anda dalam membaca. Selain itu juga
berbahaya, catatan anda itu bisa jadi hanya merupakan kutipan kata-kata
penulisnya saja. 2. Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata
maupun frase tertentu, bisa jadi setelah Anda selesai membaca acap kali
ternyata Anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang menarik atau Anda anggap
penting cukup anda beri tanda silang di pinggir halaman dulu. Untuk kemudian
nanti dapat di cek kembali.
Langkah 4: R –
Recite atau Recall *Setiap selesai membaca berhentilah
sejenak. Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan
hal-hal penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, Anda dapat juga membuat
catatan seperlunya. Jika mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali
lagi. Sebelum menginjak langkah selanjutnya, pastikan empat langkah ini Anda
jalani dengan benar. Sekalipun mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali
hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tiak mudah kita lupakan.
Langkah 5: R –
Review *Daya
ingat kita terbatas. Sekalipun pada waktu membaca 85% kita menguasai isi
bacaan, kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk mengingat detail yang penting
tinggal 40%. Dalam tempo dua minggu pemahaman kita tinggal 20%. Oleh karena
itu, jangan lewatkan langkah terakhir ini, yaitu review. *Setelah selesai
keseluruhan dari apa yang harus dibaca, ulangi untuk menelusuri kembali
judul-judul dan subjudul dan bagian penting lainnya dengan menemukan
pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. *Tahap ini selain
membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal
penting yang barangkali kita lewati sebelum membaca ulang hal ini.
Menemukan Ide
Pokok
*Dalam membaca apa saja, hendaknya Anda
menemukan ide pokok. Baik secara emosional maupun secara intelektual kita harus
tunduk pada prinsip satu ini: apabila
kita membaca untuk menemukan ide pokok dengan sendirinya detail akan terurus. Untuk
memudahkan Anda mendalami buku, hendaknya Anda selalu menemukan ide pokok pada
setiap buku yang meliputi: ide pokok buku keseluruhan, ide pokok bab, ide pokok
bagian bab / subbab, dan ide pokok paragraf.
Cara Membaca Ide
Pokok
*Menurut
Soedarso, 2005 dalam (Dalman. 2010: 80). Untuk mendapatkan ide pokok
dengan cepat, Anda harus berpikir bersama penulis.
Mengetahui Ide
Pokok Paragraf *Menurut Dalman. 2010: 81, bahwa paragraf
adalah kumpulan kalimat yang berisi satu gagasan. Satu paragraf mengandung satu
ide, satu pokok pikiran, satu tema dan satu gagasan. *Sedangkan menurut Subarti Akhadiah dkk. 1997: 189, bahwa
paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah pikiran. (Subarti
Akhadiah dkk. 1997: 189) *Berbeda dengan pendapat E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai. 2008: 115, bahwa
paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan sesuatu gagasan atau
topik.
Cara Mengenali
Kalimat Kunci *Kalimat kunci paragraf mengandung pernyataan
tentang kata benda atau kata ganti orang yang dominan atau yang menjadi topik
(secara umum, garis besar) paragraf itu. *Untuk mengenali kalimat kunci dapat
Anda ikuti petunjuk berikut: 1. Anda cari kata benda atau kata ganti yang
dominan. Lalu lanjutannya, yang akan berisi keterangan, “artinya adalah …..”
atau semacamnya. 2. Anda cari pernyataan umum. Lalu Anda bertanya: Apakah
kalimat lainnya itu mendukung dalam menjabarkan ide pokok itu?. 3. Jika ide
pokoknya sulit ditemukan dan dipahami atau merupakan suatu yang abstrak, ada
baiknya Anda baca detailnya atau kalimat
jabarannya agak lambat untuk mendapatkan pemahamannya lebih cermat. Jika
ide pokoknya mudah dipahami, detailnya barangkali dapat diabaikan saja atau
dibaca dengan kecepatan tinggi.
Mengenali Detail
Penting
*Detail adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk
membuktikan, menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok. *Salah satu cara mengenali detail penulisan
adalah dengan cara mencari petunjuk yang digunakan oleh penulis untuk membantu
pembaca, baik berupa visual maupun kata-kata penuntun. Kata-kata bantu visual
itu misalnya: (a) ditulis kursif (huruf miring), (b) digarisbawahi, (c) dicetak
tebal, (d) dibubuhi angka-angka, (e) ditulis dengan menggunakan huruf-huruf: a,
b, dan c (seperti daftar ini).
Membaca Secara
Kritis *Membaca
secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. *Membaca tidak hanya menerima pasif
dari penulis seperti kalau kita menerima bingkisan, tetapi aktif seperti kalau kita menangkap bola dan melempar bola,
kedua-duanya harus aktif. *Langkah-langkah Mambaca Kritis antara
lain: 1. Mengerti isi bacaan,
mengenali fakta-faktanya dan menginterpretasikan apa yang anda baca artinya:
mengerti benar ide pokoknya, mengetahui fakta dan detail pentingnya, dan dapat
membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide-ide itu. Fakta menambah informasi.
Ide-ide meningkatkan pemahaman. Mendapatkan informasi sekadar mengetahui bahwa
sesuatu itu fakta, sedangkan pemahaman adalah mengetahui segala sesuatu tentang
fakta, yaitu : mengapa merupakan fakta?, apa hubungannya dengan fakta-fakta
itu?, di mana persamaannya?, di mana perbedaannya?. 2. Menguji sumber penulis, apakah dapat dipercaya? Cukup akurat kah?
Dan kopeten dibidangnya? Di sini termasuk pandangan dan tujuan serta asumsi
yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai
opini dan fakta. 3. Ada interaksi antara
penulis dan pembaca, tidak hanya mengerti maksud penulis, tetapi juga harus
membandingkan dengan yang anda miliki serta dari penulis-penulis lain.
Sementara membaca, Anda perlu menilai isi bacaan dengan membandingkan dengan
pengetahuan Anda sendiri. 4. Menerima
atau menolak, atau menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh
penulis itu. Anda boleh mempercayai, mencurigai, meragukan, mempertanyakan,
atau tidak mempercayai. Pilihan ini tergantung Anda.
Mengingat Lebih
Lama
*Proses mengingat dan belajar terutama terdiri dari melihat dan mendengar.
Informasi yang masuk ke otak melalui
melihat (termasuk membaca) dan mendengar (kuliah, ceramah). Informasi yang
masuk ini akan hilang begitu saja atau tersimpan untuk sementara waktu. Yang
tersimpan sementara waktu itu berjangka panjang dan berjangka pendek.
Mengerti, Bukan
Menghafal
*Pada umumnya para siswa sekolah menengah lebih banyak mnghafal kalimat-kalimat
atau kata-kata yang tercetak dari pada berusaha memahai artinya. Penguasaan
buku pelajaran seperti itu (menghafal) kadang-kadanng memang dianjurkan oleh
gurunya. Ada guru yang memberikan penilaian atas dasar kalimat serupa buku yang
ditransfer ke kertas ulangan. *Inti dari
belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting dan selama mungkin dapat
mengingatnya. Daya ingat kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang
kita baca satu jam berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja.
Langkah-Langkah
Untuk Mengingat *Langkah-langkah untuk mengingat antara
lain: 1. Hadapi bahan dengan tujuan. Jangan asal membaca dan menelan fakta dan
data yang ada begitu saja. 2. Survei apa yang perlu diingat, yakni yang
berharga untuk diingat. Mengingat sesuatu adalah proses memilih. 3. Cari fakta
dan dapatkan dalam hubungannya dengan konteks. Jangan diisolasi. Fakta hadir
dalam pengertian, keseluruhan, membentuk pengertian yang bulat. 4. Kaitkan dan
bangunlah apa yang Anda baca itu dengan apa yang telah Anda ketahui, sehingga
pengtahuan Anda tentang sesuatu itu menjadi lebih mendalam. 5. Jika membaca
perhatikan apa-apa yang penting untuk Anda: (a) sehubungan dengan minat Anda,
(b) bertalian dengan pengalaman Anda, (c) berkaitan dengan masalah yang Anda
hadapi, dan (d) berhubungan dengan nilai-nilai yang Anda anut. 6. Lihatlah
setiap Anda membaca: apa yang perlu diingat? Untuk diri Anda. Untuk kolega
Anda. Untuk keluarga Anda. Untuk memperkaya nilai-nilai yang Anda miliki. 7.
Apabila pada waktu membaca Anda menemukan hal yang berharga untuk diingat,
berhentilah sejenak, dan tanyakan pada diri Anda kenapa demikian, dan
seterusnya. 8. Perhatikan bagaimana fakta itu disajikan. Fakta dikemas dalam
paragraf. Ada yang secara kronologis, ada yang dihubungkan analoginya, dan ada
pula yang dibandingkan. 9. Bertanyalah pada diri Anda: mengapa penulis
mencantumkan fakta-fakta itu? Apa hubungannya dengan konteks? Perlukah fakta
itu untuk saya? Ya, mengapa? Cukup akuratkah fakta itu?
Membuat Catatan *Mencatat adalah bagian dari suatu
proses belajar bagi siswa, baik belajar di kelas maupun belajar mandiri, misalnya membaca dan
meringkas buku atau membuat catatan dari buku. *Beberapa
alasan dalam membuat catatan: (1) karena informasi atau ide yang dikandung
dalam bacaan itu kita perlukan, (2) karena kita tidak dapat mencoret-coret buku
(pinjaman, dan lain-lain), dan (3) untuk memudahkan mencari kembali bila kita
memerlukan pokok yang kita perlukan itu. *Beberapa kegunaan dalam membuat
catatan atas bacaan yang kita hadapi dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Untuk
membantu melihat struktur apa yang dibaca. 2. Untuk mengambil pokok yang
menarik, berguna, atau sesuatu yang diperlukan. 3. Untuk mengingat-ingat yang
perlu diingat. 4. Untuk mengacu kembali beberapa waktu kemudian. 5. Untuk
membantu konsentrasi kita dan memudahkan apa yang kita baca.
Pengertian
Membaca *Membaca
merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan
berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. *Membaca adalah memahami
lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Jadi yang kita baca adalah kumpulan huruf
yang telah membentuk kata, kelompok kata (frasa), kalimat, paragraph, dan
wacana yang utuh. *Farr (1984:5) mengemukakan “reading is the heart of
education” yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan. *Anderson
(1972:209-210) bahwa membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan
pembacaan sandi. Pembacaan sandi tersebut merupakan suatu penafsiran atau
interprestasi terhadap ujaran dalm bentuk tulisan, sedangkan istilah
penyandiaan kembali digunakan untuk menggantikan membaca karena mula2 lambang
tertulis diubah menjadi bunyi, baru kemudian sandi itu dibaca.
No comments:
Post a Comment