Pengertian Media
Secara
etimologi, kata “ media “ merupakan bentuk jamak dari “ medium “, yang berasal
dari bahasa latin “ medius “ yang berarti tengah. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia, kata “ medium “ dapat di artikan sebagai “ antara “ atau “ sedang “ sehingga
pengertian media dapat mengarah pada suatu yang mengantar atau meneruskan
informasi ( pesan ) antara
sumber ( pemberi pesan ) dan penerima pesan. Media dapat di artikan sebagai
suatu bentuk dan saluran yang dapat di gunakan dalam suatu proses penyajian
informasi ( AECT, 1977:162 ).
Istilah
media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio
visual aids ( alat Bantu pandang atau dengar ). Selanjutnya disebut
intruksional material ( materi pembelajaran ), dan kini istilah yang lazin
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
Pendelikan atau media pembelajaran ).dalam perkembagan nya,sekarang muncul istilah
e-learning . Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik “artinya media pembelajaran berupa alat elektronik
,meliputi CD multimedia interactive sebagai bahan ajar offline dan web sebagai
bahan ajar online
2 Fungsi dan Manfaat Fungsi Media
Pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi atensi Media dapat
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.
2. Fungsi afektif Fungsi media
dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar
mengajar berlangsung.
3. Fungsi kognitif Media dapat
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris Media pembelajaran
terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang
lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali
5. Fungsi Psikomotoris Fungsi
ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan,
terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.
6. Fungsi Evaluasi Fungsi
evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah
dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon
pembelajaran.
4 Manfaat Media Pembelajaran.
Secara umum manfaat media pembelajaran ialah dapat dikatakan untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih optimal, efektif, dan efisien baik dari segi teroritis maupun praktikum yang pada akhirnya teraplikasi dalam tindakan. Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi dari beberapa pendapat pakar adalah:
Secara umum manfaat media pembelajaran ialah dapat dikatakan untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih optimal, efektif, dan efisien baik dari segi teroritis maupun praktikum yang pada akhirnya teraplikasi dalam tindakan. Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi dari beberapa pendapat pakar adalah:
1. Penyampaian materi
pembelajaran dapat diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru
dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara
siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi
lebih jelas dan menarik. Media dapat menampilkan informasi melalui suara,
gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak
monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi
lebih interaktif. Dengan media akan
terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung
bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan
media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan
tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar
lebih mandalam dan utuh
6. Media memungkinkan proses
belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat
dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar
dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.
Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah
sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan
sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses pembelajaran
menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan
dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih
positif dan produktif. Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak
mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain sebagainya.
II. 3
Pengenalan Beberapa Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain :
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak jenis media grafis diantaranya:
a. Gambar atau Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab madia ini dibuat langsung oleh guru.
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain :
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak jenis media grafis diantaranya:
a. Gambar atau Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab madia ini dibuat langsung oleh guru.
c. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyaderhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyaderhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d. Bagan/Chart
Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau carta termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya burupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau carta termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya burupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
e. Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pada grafik. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif.
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pada grafik. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif.
2. Teks
Media ini membantu pembelajar fokus pada materi yang disiswai karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi, serta sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
Media ini membantu pembelajar fokus pada materi yang disiswai karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi, serta sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
3. Audio
Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek, mengklasifikasikan obyek, mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. Conto dari media audio ialah radio dan tape recorder.
Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek, mengklasifikasikan obyek, mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. Conto dari media audio ialah radio dan tape recorder.
4. Animasi
Media Animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut. Namun media Animasi menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal untuk mendapatkannya atau berbahaya dan berbagai macam kendala lainnya.
Media Animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut. Namun media Animasi menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal untuk mendapatkannya atau berbahaya dan berbagai macam kendala lainnya.
5. Video
Video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detail dari scene to scen (per adegan). Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan riil dari suatu proses, fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
Video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detail dari scene to scen (per adegan). Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan riil dari suatu proses, fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
Pengelompokkan media yang
banyak dianut oleh para pengelolah pendidikan adalah seperti yang disampaikan
oleh Kemp dan Dayton
(1985). Oleh mereka, Media Pembelajaran dikelompokkan menjadi 10 kelompok
yaitu:
1. Cetak
2. Audio
3. Audio-Cetak
4. Proyeksi Visual Diam
(OverHead Transparan/OHT)
5. Proyeksi Visual Diam Dengan
Audio
6. Visual Gerak
7. Visual Gerak Dengan Audio
8. Benda
9. Manusia Dan Sumber
Lingkungan
10. Komputer
II. 4
Pemilihan Media Pembelajaran
Berdasarkan ketersediaannya media dapat dikelompokkan menjadi Media Jadi (
Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design)
Berdasarkan ketersediaannya media dapat dikelompokkan menjadi Media Jadi (
Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design)
alasan utama seseorang
menggunakan media adalah media dapat berbuat lebih dari biasa yang dilakukan.
Pemilihan media dilakukan agar penggunaan media dapat mencapai tujuan
pembelajaran, maka haruslah dipilih media pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Haruslah diketahui bahwa media merupakan komponen dari
keseluruhan sistem pembelajaran.
ada empat hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih media pengajaran, yaitu: 1.Alasan meililih media,
hal ini perlu karena adanya berbagai macam media, ada media yang hanya cocok
digunakan untuk menyampaikan informasi tertentu, ada perbedaan karakteristik
setiap media, ada perbedaan pemakai, dan perbedaan situasi
dan kondisi.
2.Waktu yang tepat memilih
media, dilakukan setelah mengetahui tujuan instruksional, sebelum melaksanakan
program pengajaran, atau dengan kata lain pada waktu merencanakan program
pengajaran.
3.Pemilihan media, dilakukan
oleh guru, penyusun desain instruksional seorang profesional dalam
kemediaan
4.Cara memilih media, media
yang dipilih harus paling baik. Baik dan buruknya media diukur sampai sejauh
mana media itu dapat menyalurkan informasi, dan sejauh mana media tersebut dapat menunjang tercapainya tujuan
instruksional.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
o memahami karakteristik setiap media,
o sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
osesuai dengan metode pengajaran yang kita gunakan,
osesuai dengan materi yang kita komunikasikan,
osesuai dengan keadaan siswa,
osesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media,
osesuai keterampilan guru dalam menggunakannya,
oketersediaan waktu dalam menggunakannya,
osesuai dengan taraf berpikir siswa.
o memahami karakteristik setiap media,
o sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
osesuai dengan metode pengajaran yang kita gunakan,
osesuai dengan materi yang kita komunikasikan,
osesuai dengan keadaan siswa,
osesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media,
osesuai keterampilan guru dalam menggunakannya,
oketersediaan waktu dalam menggunakannya,
osesuai dengan taraf berpikir siswa.
II. 5
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas pengunaan alat bantu atau media dalam proses belajar mengajar di kelas, terutama dalam hal pengingkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa. Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Sasaran dari penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan kepada mereka.
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas pengunaan alat bantu atau media dalam proses belajar mengajar di kelas, terutama dalam hal pengingkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa. Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Sasaran dari penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan kepada mereka.
Tiga kemungkinan yang terjadi
dalam peng-evaluasi-an dari penggunaan media pembelajaran, yaitu :
1.Apabila media yang digunakan
terdapat sesuatu kekurangan maka kemungkinan
media tersebut akan dimodifikasi.
2.Apabila media yang digunakan
sama sekali tidak menghasilkan tujuan dari apa yang
diinginkan, maka akan dilakukan perombakan
total terhadap penggunaan media tersebut.
3.Apabila media yang dipergunakan telah
mencapai tujuan yang diinginkan maka media tersebut dianggap baik dan dapat
dipertahankan.
PRINSIP PENGGUNAAN DAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media Berbasis Manusia
Merupakan media tertua yang digunakan utuk mengirim dan mengkomunikasikan pesan/informasi.
Bagaimana kita dapat menggunakan komunikasi tatap muka antar manusia agar pelaksanaan rencana pembela-jaran berjalan efektif? (Socrates).
Media berbasis manusia mengandalkan 2 teknik yang efektif, yaitu:
a. Rancangan yang berpusat pada masalah
b. Bertanya ala Socrates
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media Berbasis Manusia
Merupakan media tertua yang digunakan utuk mengirim dan mengkomunikasikan pesan/informasi.
Bagaimana kita dapat menggunakan komunikasi tatap muka antar manusia agar pelaksanaan rencana pembela-jaran berjalan efektif? (Socrates).
Media berbasis manusia mengandalkan 2 teknik yang efektif, yaitu:
a. Rancangan yang berpusat pada masalah
b. Bertanya ala Socrates
Langkah-langkah rancangan pembelajaran ini, meliputi:
Langkah-langkah Rancangan Pembelajaran
Langkah-langkah Rancangan Pembelajaran
1. Merumuskan masalah yang relevan
2. Mengidentifikasi pengetahuan & keterampilan yang terkait dengan pemecahan
masalah.
3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting & bagaimana pe-ngetahuan itu
3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting & bagaimana pe-ngetahuan itu
diterapkan utk pemecahan
masalah.
4. Tuntun eksplorasi siswa.
a. Eksplorasi siswa tak terhalangi, partisipasi aktif, dan berta-nya.
b. Bantu siswa dlm menghubungkan pengetahuan baru dgn yang terdahulu.
c. Bantu siswa dlm membentuk dan menginternalisasi repre-sentasi masalah & tugas.
d. Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman
4. Tuntun eksplorasi siswa.
a. Eksplorasi siswa tak terhalangi, partisipasi aktif, dan berta-nya.
b. Bantu siswa dlm menghubungkan pengetahuan baru dgn yang terdahulu.
c. Bantu siswa dlm membentuk dan menginternalisasi repre-sentasi masalah & tugas.
d. Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman
yang lalu yang berisi masalah
serupa.
e. Beri umpan balik yang benar maupun yang salah.
f. Gunakan representasi grafik yang dihubungkan dgn uraian verbal.
5. Kembangkan masalah dlm konteks yang beragam dgn tahapan tingkat kerumitan.
6. Nilai pengetahuan siswa dgn memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
e. Beri umpan balik yang benar maupun yang salah.
f. Gunakan representasi grafik yang dihubungkan dgn uraian verbal.
5. Kembangkan masalah dlm konteks yang beragam dgn tahapan tingkat kerumitan.
6. Nilai pengetahuan siswa dgn memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
Langkah-langkah Teknik Pembelajaran Socrates
Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yg meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan men-sintesis pekerjaan/tugas mereka.
Pelajaran mungkin bisa dimulai dgn diskusi dalam ke-lompok besar sebagai eksplorasi.
Siswa dikelompokkan dlm kelompok kecil utk menda-lami isu dan gagasan yg muncul dlm kelompok besar.
Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja ber-sama dlm kelompok, perorangan, atau bebas.
Langkah-langkah Pembelajaran Interaktif
Mengidentifikasi pokok bahasan
Mengembangkan sajian pembelajaran yang mencakup se-mua informasi yg diharapkan siswa mengusainya.
Mengamati seluruh penyajian, dan menentukan dialog-dialog interaktif mana yang dapat digabung dan disisip-kan.
Menetapkan jenis informasi yang diinginkan siswa.
Kembangkan pertanyaan dan strategi lainnya yang meli-batkan siswa (analisis, sintesis, evaluasi, dan pembuatan keputusan.
Menentukan pesan-pesan yang ingin disampaikan dgn kegiatan interaktif.
Menentukan butir-butir diskusi yg penting.
Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yg meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan men-sintesis pekerjaan/tugas mereka.
Pelajaran mungkin bisa dimulai dgn diskusi dalam ke-lompok besar sebagai eksplorasi.
Siswa dikelompokkan dlm kelompok kecil utk menda-lami isu dan gagasan yg muncul dlm kelompok besar.
Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja ber-sama dlm kelompok, perorangan, atau bebas.
Langkah-langkah Pembelajaran Interaktif
Mengidentifikasi pokok bahasan
Mengembangkan sajian pembelajaran yang mencakup se-mua informasi yg diharapkan siswa mengusainya.
Mengamati seluruh penyajian, dan menentukan dialog-dialog interaktif mana yang dapat digabung dan disisip-kan.
Menetapkan jenis informasi yang diinginkan siswa.
Kembangkan pertanyaan dan strategi lainnya yang meli-batkan siswa (analisis, sintesis, evaluasi, dan pembuatan keputusan.
Menentukan pesan-pesan yang ingin disampaikan dgn kegiatan interaktif.
Menentukan butir-butir diskusi yg penting.
Cara-cara yang dapat Digunakan untuk Menarik Perhatian
Memulai pelajaran dgn memusatkan pada aplikasi isi berbagai isu yg relevan dgn siswa --- bagaimana infor-masi baru ini akan digunakan/diterapkan
Menginformasikan pada siswa apa yg diharapkan me-reka dapat kerjakan.
Mulai dgn mengajukan pertanyaan atau masalah yang memusatkan perhatian thd informasi yang ahrus dipe-lajari oleh siswa.
Implementasi Pembelajaran Interaktif:
Pembelajaran Partisipatori
Dimulai dengan sesi curah pendapat dari seluruh siswa
Guru mengelompokkan, mengevaluasi, dan membahas hasil curah pendapat itu bersama siswa
Implementasi Pembelajaran Interaktif:
Pembelajaran Main Peran
Dimulai dengan main peran yang diberi ta-hapan, dengan pelaku siswa secara sukarela.
Setelah bermain peran, butir-butir informa-si penting dibahas.
Buat kesimpulan.
Implementasi Pembelajaran Interaktif:
Pembelajaran Kuis Tim
Dimulai dengan mengumumkan, bahwa akan ada kuis pada akhir pelajaran.
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang bersaing mengumpulkan angka berda-sarkan jawaban yang benar.
Meriah, membantu menarik perhatian siswa, sehingga siswa lebih berkonsentrasi karena akan ditanyai, serta akan memberi-kan yang terbaik bagi timnya.
Implementasi Pembelajaran Interaktif:
Pembelajaran Kooperatif
Menciptakan tim-tim atau kelompok-kelompok yang bertanggung jawab untuk saling mengajar pengetahuan atau keteram-pilan khusus.
Secara konseptual, siswa akan belajar lebih baik dan lebih banyak, jika mereka harus bertanggung jawab untuk mengajarkan pesan atau informasi kepada siswa lainnya.
Implementasi Pembelajaran Interaktif:
Debat Terstruktur
Bermanfaat apabila ada butir-butir informasi penting atau pandangan yang berlawanan.
Pertama, isu diuraikan pada siswa.
Siswa kemudian ditunjuk (memilih) suatu posisi pada salah satu pandangan/pendapat tertentu, sehingga terbentuk tim-tim.
Setiap tim mempersiapkan butir-butir yang mendu-kung pandangan yang dibelanya.
Setiap tim bergantian menyajikan posisi dan dukung-an argumentasi timnya.
Kegiatan ini diikuti dgn pembahasan oleh guru, me-ngenai isu yg diperdebatkan.
Implementasi Pembelajaran Interaktif:
Pembelajaran 99 detik
Merupakan rancangan pembelajaran yang membantu siswa memproses informasi, dgn cara meminta siswa utk mengorganisasikan secara singkat informasi ke dalam penyajian dengan waktu tidak lebih dari 99 detik.
Organisasi singkat tersebut, memuat butir-butir penting keseluruhan informasi.
PENGGUNAAN MEDIA SUMBER
BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Madiam”, yang berarti perantara atau pengantar.
Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan.
Secara luas media dapat diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Madiam”, yang berarti perantara atau pengantar.
Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan.
Secara luas media dapat diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
B. Media Sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.
C. Media Sebagai Sumber Belajar
Udin Saripudin dan Winataputra (199;65) mengelompokkan sumber “belajar menjadi lima kategori yaitu : manusia, buku / perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan.
Udin Saripudin dan Winataputra (199;65) mengelompokkan sumber “belajar menjadi lima kategori yaitu : manusia, buku / perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan.
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran merupakan komponen instructional yang meliputi pesan,
orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh kedalam dunia
Pendidikan, ( misalnya teori/ konsep baru dan teknologi ), media pendidikan (
pembelajaran ) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan
format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah
kemudian timbu usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan
media, yang mengarah pada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran.
Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh
beberapa ahli di antaranya : Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan
unsure pokoknya yaitu visual ( berupa gambar,garis,simbol ).
Pengelompokan menurut tingkat kerugmata
perangkat media, khususnya media audio-visual, dilakukan oleh C.J Durcan dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa semakin khusus sifat penggunaannya. Namun
kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin Bertambah. Dan media berada pada hirarki yang rendah.
Schramm melakukan pengelompokan media berdasarkan tingkat kerugmata dan
besarnya biaya.
Beberapa ahli lain seperti Gegne, Edling, dan Allen, membuat taksonomi
media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam
belajar, ketimbang sifat medianya
sendiri.
Contoh media :
Media grafis. Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini
merupakan penyampaian pesan lewat simbul-simbul visual dan melibatkan
rangsangan indra penglihatan. Karakteristik yang domelike bersifat kogkret,
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam
bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja,gemlike ciri abstrak,
dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
Media audio. Hakeket dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah
berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif,
yang melibatkan indra pendengaran. Ciri dan karakteristik : mampu mengatasi
keterbacaan ruang dan waktu ( mudah dipindahkan dan jangkauannya luas ),
pesan/program dapat direkam dan diputar kembali,dapat mengembangkan kembali
daya imajinasinya dan bersifat komunikasinya hanya satu arah.
Media proyeksi diam. Beebread jenis media yang termasuk kelompok ini
memerlukan alat bant ( misal proyektor ) dalam penyajiannya. Karakteristik umum
media ini adalah : pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara
serentak, penyajiannya berada dalam control guru,cara penyampaianya mudah, dpat
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indra.
Media permainan dan stimulasi. Ada beebread istilah kelompok media,
misalnya simulasi dan permainan peran, ciri atau karakteristik media adalah :
melibatkan belajar secara aktif dalam proses belajar, peran pelajar tidak
begitu Kalimantan tetapi yang menonjol
adalah aktifitas interaksi antar pelajar, dapat memberikan umpan balik
langsung, memungkinkan peranan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi
nyata di masyarakat,gemlike sifat luwes.
KARAKTERISTIK BEBERAPA JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Schramm melibatkan karakteristik media dari segi ekonomisnya,lingkup
sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai.
Karakteristik media juga dapat dilihat menu rut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera. Karakteristik media merupakan dasar pemilihan
media yang disesuaikan dengansituasi belajar tertentu.
Garlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan
petunjuk panhuman media pembelajaran untuk mengantisipasi kondiasi pembelajaran
diman guru kurang efektif dalam melakukannya.
Karakteristik atau ciri media pembelajaran : a) ciri fiksatif,
mengambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek, b) ciri msnipulstif. Kemampuan media
untuk mensstransformasi suatu obyek,,
Terima kasih artikelnya tentang
ReplyDeleteMedia Pembelajaran
sangat membantu sekali.
Salam kenal.