a. Perekaman
Perekaman itu ada dua jenis.yaitu yang
pertama perekaman dalam koonteks asli ( natural). Cara ini disebut sebgai
pendekatan otnogafis. Kedua,perekaman dalam konteks tak asli,yaitu perkaman
yang sengaja diadakan.penggunaan kedua cara ini bergantug pada tujuan
penelitan.
Sebenarnya pada pengumpulan yang baik
itu tidak terletak pada cara pengumpulan tetapi pada aslinya.hasil ini mmpunyai
dua sifat yaitu:
1. Rekaman
itu baik dan jelas
2. Mengadung
keterangan yang diperlukan utuk meleyakan baha dalam kontek sosio-budayannya.
Hal-hal
yang perlu diingat dalam perekaman cara pertama adalah:
1. Kehadiran
penelitia dan alat –alat perekaman akan mengganggu situasi,ia aka menimbulkan
kesan tertentu pada pencerita atau tukang cerita;
2. Tukang
cerita tak lancar bercerita ( malu,kikuk);
3. Ada
tukang cerita yang kemudian lancar dan bergairah bercerita manakala rekaman
suaranya diperdengarkan kembali;
4. Cara
ini tidak mudah;sebab bercampur dengan unsur-unsur lainnya (misal: tepuk tangan
) sehingga hasilnya sulit ditraskripkan dalam tulisan.
Sedangkan
hal-hal yang perlu diingat dalam perekaman cara kedua adalah:
1. Jenis
ini merupakan jenis khusus utuk mengumpulkan bahan
2. Tanpa
konteks,rekaman dapat dilakukan distudio,atau ditempat lain ( misal suara
penonton tepuk tangan dan lain-lain)
3. Ntuk
keperluan kajia rekaman ini disertai catatan –catatan khusus perihal yang
direkam.
b. Catatan
yang harus dibuat
Perihal catatan harus dibuat oleh
peneliti catatan itu menyangkut masalah rekaman informan dan bahan.
Dalam hal hubungan dengan rekaman
catatan –catatan yang harus dibuat itu menyangkut:
1. Tanggal
rekaman
2. Tempat
rekama ( keadaa masyarakat )
3. Rekaman
asli atau tak asli.
4. Perekam(
orang yang melakuka rekaman)
Hal-hal
diatas dalam susunannya diubah apabila hal-hal itu digunakan untuk tujuan
pengarsipan.
Dalam hubungan dengan informan,catatan-catatan
yan harus dibuat yaitu:
1. Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
( pendidikan ,
Masyarakat apa siinforman itu),
Bahsa sehari-hariyang dipakai,dan cara
kedudukannya dalam masyarakat.
2. Asli/bukan
asli ( dalam hubungan dengan bahan yang yang direkam)
3. Pengalaman
Pengalaman yang berkaitan denga bahan
yang direkam misalnya:dari sisapa bahan itu diperoleh.mengenai masalah bahan
maka hal-hal yang perlu dicatata adalah :
1. Genre(
sage,legenda,mite,fabel,dan lain-lain)
2. Istilah–istilah
lain yang digunaka dalam masyarakat setempat (misalnya,istilah ungkapan disebut
sebagai wasita adi,jawa)
3. Mengapa
dilakukan (apa tujuan suatu genre sastra lisan itu dituturkan atau diyanyian
dalam masyarakat).
4. Asal-usul
tradisi atau bahan itu dalam masyarakat
5. Penjelasan-
penjelasan terhadap perlambangan –perlambangan atau kata-kata ayang tidak
diketahui maknanya itu crita yang sesungguhya ataukah hanya perlambangan
belaka).
c. Pengetahuan
penelitian
Disamping hal-hal diatas seseorang
peneliti harus mengethui hal-hal seperti berikut yaitu:
Pertama
pengamatan
perlu dilakukan secara teliti ( terhadap masyarakat sekitar).kedua pengamatan itu termasuk :
sambutan–sambutan dan reaksi dari penonton,reaksi –reaksi pada tempat-tempat
tertentu(babak lawak,selingan,peperangan,dan lain-lain) ketiga pengamatan terhadap hubungan antara bahan dan masyarakat.
Ada lagi yang perlu dibuat oleh seseorang
peneliti yaitu:peneliti harus membuat komenter,komentar peneliti itu harus lah
menyangkut masalah:
1. Terhadap
tempat dan kedudukan bahan yang direkam ( dalam masyarakatnya)
2. Bahan
itu masih hidup segar atau telah pudar
3. Terdapat
diantara orang-orang tua saja atau kah pada anak-anak.
4. Hanya
diketahui saja dan tidak dipraktekan
5. Bahan-bahan
itu merupakan tradisi asli stau sudah bercampur dengan tradisi lain.
6. Adakah
usaha-usaha menghidupkan lagi dan apakah sebabnya mengapa demikian.
Untuk
memberi daging ( pendalaman) pada komentarnya seseorang peneliti harus
mengetahui latar belakang sosio budaya masyarakat yang akan ditelitinya(
melalui literatur)
Bila
penelitian itu dikaitkan dengan penelitian linguistik maka perlu diperhatika
alat ucap informan ( catat dan tidak catat).dan untuk bahan-bahan
tertentu,perlu sekali dibuat gambar-gambar (lukisan atau foto).
d. Petunjuk
pengumpulan
Petunjuk pengumpula ini dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu: Pertama :
sebelum pengumpulan kedua sewaktu
pengumpulan dan ketiga sesudah
pengumpulan.
a. Sebelum
pengumpulan
1. Latar
belakang bahan yang dikumpulkan perlu diketahui terlebih dahulu ( masyarakatnya
dan lain-lain) melalui literatur yang ada.
2. Alat-alat
yang perlu dipersiapkan :
Kamera,tape recorder,batu batrai yang
cukup,belajar lebih dahulu menggunakan alat-alat yang aka dipakai ,alat-alat
yan digunakan sebaiknya ( agar tidak terkena air bila hujan)
3. Persiapan
–persiapan lain :
Bku catatan,pensil/balpoin,pakaian yan
cukup,obat-obatan, bahan-bahan makanan atau bahan-bahan lain untuk ganti
honorarium informan,lampu senter( untuk
waktu mala ),tali-tali.
4. Hal-hal
lain lagi:
1. Juru
bahasa: perlu dipikirkan penggunaan juru bahasa bila bahasa informan menjadi
hambatan ( dalam hal ini perlu memilih juru bahasa yang baik da dapat
dipercaya).
No comments:
Post a Comment